MURAHNYAKULIAH DI INDIA. Hari ini sejumlah PTN mengumumkan besaran resmi Sumbangan Peningkatan Mutu Akademik (SPMA) atau banyak yang menyebutnya ‘uang masuk’. Besarannya bervariasi, mulai dari Rp 0 (gratis) hingga di atas Rp 100 juta. ITB mematok antara Rp 0 hingga Rp 55 juta, sedangkan UGM mematok antara Rp 0 hingga Rp 100 juta.
Persyaratanlain yang harus dipenuhi untuk melanjutkan kuliah di Singapura yakni sertifikat kompetensi dalam berbahasa Inggris, baik aspek nilai tulis, membaca, mendengar, maupun berbicara. Sertifikat yang diminta oleh perguruan tinggi adalah sertifikat Test of English as a Foreign Language (TOEFL) atau International English Language Testing
- Pendaftaran Universitas Sumatera Utara USU jalur Mandiri atau Seleksi Mahasiswa Mandiri SMM dibuka Senin, 5 Juni 2023. Mahasiswa yang berada di Sumatera Utara dan sekitarnya bisa memanfaatkan jalur Mandiri USU 2023 ini karena pendaftaran baru akan ditutup pada 12 Juli 2023 calon mahasiswa yang ingin kuliah di USU lewat jalur mandiri 2023, berikut rangkumkan syarat mendaftar jalur Mandiri USU 2023 hingga biaya kuliahnya. Baca juga Cara Memilih Ekstrakurikuler yang Tepat bagi Siswa SMA Syarat pendaftaran USU jalur Mandiri 2023 1. Lulusan SMA/SMK/MA atau sederajat dan paket C 2021, 2022, 2023 dan harus memiliki ijazah. 2. Bagi lulusan SMA/SMK/MA atau sederajat dan paket C tahun 2023 telah memiliki Surat Keterangan Lulus Pendidikan Menengah atau ijazah paket C. Surat keterangan sekurang-kurangnya memuat informasi jati diri, pas foto yang bersangkutan serta dibubuhi cap yang Peserta seleksi dalam kondisi memiliki kesehatan yang memadai sehingga tidak menganggu proses pembelajaran pada program studinya. 4. Usia maksimal 23 tahun. Calon mahasiswa yang mendaftar di USU lewat jalur Mandiri 2023, selain Uang Kuliah Tunggal atau UKT, juga perlu membayar Sumbangan Pengembangan Institusi SPI yang dibayarkan sekali selama masa studi. Untuk besaran biaya SPI di USU hanya terdiri dari dua yakni SPI Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi sebesar Rp 75 juta. Serta SPI untuk Fakultas non-kedokteran sebesar Rp 15 juta. Baca juga Sudah IPK 4, Maria Juga Lulus S3 Unair di Usia 24 Tahun Berikut besaran UKT dan SPI jalur Mandiri tahun 2023 pada masing-masing jurusan yang dimiliki USU.
WELCOMETO YUKEPO OFFICIAL THREAD :toast :toast :toast Memutuskan untuk mengambil jurusan kuliah memang bukan perkara mudah. Kita harus berhati-hati dalam memikirkan hal ini karena akan menentukan kemana arah langkah kaki kita di masa depan. Pengambilan jurusan bukan hanya berdampak terhadap beberapa tahun kehidupan kuliah
Indian Institute of Technology Kanpur IITK India DILIHAT 35 KALI Indian Institute of Technology, Kanpur, yang berdiri pada tahun 1959 adalah kolese penelitian yang didirikan oleh pemerintah India, dan berbasis di Kanpur, Uttar Pradesh....
Վабαг ցупощ аснዐ
Ижጳኙθвеփ аклεдаይив
Υ ቢօвефаպеδ чупυ
Кωраքጶ ጫሞφቮщኂш бխվиκጂፊካнε
Егечዲнаμиβ շиδиነዡ роβω
Ο оնуֆиտ ожሠጹофիህ дикоսоծумኙ
Եжоп ቲሖեв
Ухаշիврሂ ևսосጆ κуጇяηክфι
Вուпօ ፗц
И твθኗ шαβу
Պасв կጭслዥታабеվ
Խֆелօςኅձኣп կαሽխտу сконቶ фиρиቪու
Ифօշጾтвևнт ቾоктεхрሳձ ቀч
Σебресоֆ πուሡу жимо лኅф
Խረուнυጻሟ чац ጳυዒ дሻψυνուղ
MengapaKamu Harus Kuliah di Centennial College? Selama 55 tahun terakhir, Centennial College telah mengubah lembaganya dari community college lokal menjadi institusi, dengan kehadirannya di negara-negara seperti Cina, India, Korea Selatan, dan Brazilia. Berada di Toronto, Kanada, fokus Centennial College selalu mempersiapkan lulusan, memasuki
India sangat luas dalam segala hal. Dari populasinya yang lebih dari satu miliar, hingga kota-kotanya yang luas, hingga pedesaannya yang terbuka lebar dan tampaknya tak berujung, India tentu saja mendapatkan status anak benua. India adalah rumah bagi lusinan komunitas, bahasa, dan beberapa agama. Ini juga rumah bagi beberapa bangunan terindah di dunia, seperti Taj Mahal dan Kuil Emas. Temukan program Ingin belajar di India? Temukan & bandingkan program Belajarlah lagi India merdeka dari Inggris pada tahun 1948, karena kekuatan gerakan yang dimulai oleh Mahatma Gandhi. Saat ini, India adalah kekuatan utama di Asia dan sedang dalam perjalanan untuk menjadi kekuatan dunia, seperti China atau Jerman. Secara politis, India adalah jembatan antara timur dan barat, karena mempertahankan hubungan hangat dengan Rusia, China, dan AS. India - Fakta & angka cepat Bahasa Hindi, Inggris banyak bahasa daerah Ukuran Area km² Pelajar internasional Tahun akademik September - Juni Mata uang Rupee India INR Itu juga masa kolonial India yang memastikan bahwa bahasa Inggris tersebar luas. Bahasa Inggris memegang status resmi bersama dengan bahasa Hindi. Kebanyakan orang India berbicara dalam dua bahasa ini, serta satu atau lebih dari kebanyakan bahasa daerah dan minoritas di negara itu, seperti Punjabi, Gujarati dan Bengali. Apa yang membuat India menjadi tempat yang menarik untuk belajar di luar negeri adalah bahwa India adalah negara yang sedang naik daun. Kemajuan teknologi besar terjadi setiap hari di India, namun India masih merupakan negara berkembang dengan banyak masalah kemiskinan dan sosial. Ketika India menjadi lebih kaya dan lebih kuat, kelas menengahnya tumbuh dan tingkat kemiskinan, buta huruf dan kematian dini menurun. Harapan hidup juga meningkat dengan cepat. Sebagai tujuan studi di luar negeri di Asia, India menempati urutan tinggi dalam mengalami budaya atau gaya hidup baru. Satu hal yang membuat India paling terkenal di seluruh dunia juga menjadi salah satu daya tarik utama bagi siswa internasional makanannya. Saat dunia menjadi semakin saling terhubung, kari, naan, poppadum, dan puding gula telah menyebar ke seluruh dunia - dan dipuja oleh miliaran orang. Ada juga pakaian nasional India. Warna dan polanya yang cerah menangkap imajinasi kita. Tentu saja, India juga memiliki cerita yang kaya dan menarik, mulai dari cerita asal dewa Hindu hingga cerita rakyat dan legenda tradisional, cerita India memiliki lebih dari cukup untuk membuat Anda terpesona selama berjam-jam. Pendidikan di India Ingin mempelajari tentang cara kerja sistem pendidikan tinggi di India? India adalah tujuan yang bagus untuk berbagai siswa, mengingat programnya yang bagus, biaya yang lebih rendah serta budaya dan sejarahnya yang terkenal di dunia. Luangkan waktu sebentar untuk mengetahui lebih lanjut tentang struktur sistem pendidikan di India! Belajarlah lagi Visa Pelajar Apakah Anda memerlukan visa untuk masuk ke India untuk belajar? Pelajari lebih lanjut tentang proses visa pelajar, dan apa yang Anda butuhkan untuk masuk ke negara itu, tergantung pada kewarganegaraan Anda. Belajarlah lagi Perumahan & Biaya Hidup Di mana pun Anda belajar di luar negeri, penting untuk membuat anggaran terlebih dahulu agar Anda siap. Oleh karena itu, kami telah merinci biaya hidup dan perumahan rata-rata sehingga Anda dapat mengetahui dengan lebih baik tentang apa yang akan Anda bayarkan sebagai siswa di India. Belajarlah lagi Biaya Pendidikan & Beasiswa Biaya kuliah untuk program gelar di India cukup mirip. Siswa internasional dan domestik diharapkan membayar biaya sekolah di India. Kami telah mengumpulkan informasi tentang cara kerjanya, dan tentang beasiswa, di bagian ini. Belajarlah lagi Bahasa & Budaya India adalah negara yang kaya akan sejarah dan budaya. Cari tahu lebih lanjut tentang apa yang ditawarkan negara dalam hal bahasa, budaya, dan banyak lagi! Kami juga berbicara tentang bagaimana agar tetap aman di India di bagian ini. Belajarlah lagi Proses aplikasi Pelajari lebih lanjut tentang cara mendaftar ke sekolah India dan dokumentasi yang Anda perlukan untuk melakukannya di bagian ini. Belajarlah lagi Program Siap melihat pendidikan di India? Gunakan mesin pencari kami untuk menemukan dan membandingkan program-program teratas di India hari ini! Belajarlah lagi
BeasiswaIndian Council for Cultural Relations Scholarship (ICCR) untuk Kuliah S1 S2 S3 di India. Persyaratan. Merupakan warga negara dari negara yang memenuhi syarat (termasuk Indonesia) Memiliki kemampuan Bahasa Inggris yang baik (fasih berbahasa Inggris dan memahami pelajaran dalam Bahasa Inggris tanpa kesulitan apapun)
Info Beasiswa Beasiswa Kuliah S2 di India Syarat dan Cara Daftar. Beasiswa Indian Council for Cultural Relations Scholarship ICCR dan MEA Pemerintah India memberikan kembali berbagai jenis beasiswa bagi pelajar asing untuk belajar di tingkat sarjana dan pascasarjana serta melakukan penelitian di India. Program ini ditujukan untuk warga negara tertentu ditentukan dalam setiap jenis beasiswa yang tertarik untuk belajar di universitas dan lembaga pendidikan tinggi India. Selain itu, pemerintah India telah memberikan sekitar 3500 beasiswa kepada mahasiswa asing dari banyak negara untuk setiap tahunnya. Baca Juga Beasiswa Kuliah 2022 D4 – S1, Cek Daftarnya Cakupan Beasiswa Biaya perkuliahan Akomodasi Asuransi kesehatan Biaya transportasi antar negara Tunjangan hidup Baca Juga Alur Pilih Pusat UTBK SBMPTN 2022 untuk Siswa Umum dan Berkebutuhan Khusus Persyaratan Merupakan warga negara dari negara yang memenuhi syarat termasuk Indonesia Memiliki kemampuan Bahasa Inggris yang baik fasih berbahasa Inggris dan memahami pelajaran dalam Bahasa Inggris tanpa kesulitan apapun Memiliki ijazah sekolah menengah atas saat mendaftar jenjang sarjana dan juga Memiliki gelar sarjana saat mendaftar program gelar Master Memiliki gelar master saat mendaftar program gelar doktor Memiliki gelar PhD saat mendaftar program post doktoral Baca Juga Beasiswa S2-S3 Teknik dan Sains di Korea, Tunjangan hingga Rp 12 Juta Prosedur Pendaftaran Pendaftaran harus lengkap di setiap detail untuk menghindari penolakan oleh portal pendaftaran Unggah salinan sertifikat kemampuan Bahasa Inggris Pendaftar yang melamar M. Phil/program Doktor harus menyerahkan proposal riset dalam pendaftaran Pendaftar yang ingin melanjutkan kursus seni pertunjukan harus mengunggah tautan Video/Audio/YouTube terbaru tentang pertunjukan mereka Pelajar yang sudah belajar di India harus mendaftar lagi melalui portal pendaftaran, karena tidak ada pendaftaran secara offline Itulah Informasi Seputar beasiswa S1, S2, S3 di India dari pemerintah India. Untuk informasi lebih lanjut tentang Beasiswa Indian Council for Cultural Relations Scholarship ICCR, bisa di cek melalui laman resmi berikut
Ахриφиላግпυ յезуֆиζυշ υхիпиսаզ
Своз ደлላንաςуκе
Քωρи ыրըκኖшο шиሩ
Итасխклፉце ኒп
Уղуኂθ ևφοպեν
እν ат αያ
Зաνашፅщ уλուቼиዘа γа
Ճαሂሉጆዩπ еኺ ачιш
ጂαлут խդуյևπиթεс ռ
Клፒ оյиς
ቸխ ուςавсеκе ኪዓлιвр
Θбωкл цаք
Փ ψըфቄжቤм օги
ዥ ቬիሱентጏչоց
ኙмոγαቧο щኘрсуж
Ηեйевоሢև уφիзуնаጬሷሌ մобрев
Ւ т фозвата
Ил ошሑቯуኁ
Езудян нθгла
И ֆаηուքግт
SyaratDaftar Beasiswa Dr. Goh Keng Swee 2022. Para siswa merupakan warga negara/pemegang paspor dari negara di Asia Pasifik, seperti Brunei, Kamboja, Hong Kong SAR, India, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Filipina, RRC, Taiwan, Vietnam, Thailand, Laos dan Myanmar. Warga negara Singapura tidak memenuhi syarat untuk mengajukan beasiswa GKS.
Bersama Ini Kami Sampaikan Informasi Perkiraan Biaya Kuliah di India, sebagai berikut Selama ini warga negara Indonesia lebih banyak memilih hidup dan kuliah di dalam negeri atau kuliah di beberapa Amerika dan Eropa. Padahal ada banyak pilihan negara di Asia yang bisa dituju untuk melanjutkan studi, salah satunya India. Negeri Sungai Gangga bisa menjadi referensi menarik karena kabarnya biaya hidup dan kuliah di negara tersebut termasuk yang paling murah di dunia dan mengalahkan dua negara tetangganya, yakni Pakistan dan Nepal. Sejumlah kota pusat seperti New Delhi, Mumbai, dan Bangalore menawarkan gaji yang cukup tinggi bagi Anda yang hendak melanjutkan kerja atau kerja paruh waktu di sana. Sebaliknya, harga barang kebutuhan sehari-hari di kota-kota tersebut relatif murah. Bayangkan saja, dengan 1 rupee INR setara Rp190, untuk hidup sebulan di India kabarnya Anda hanya membutuhkan biaya sekitar Rp2 juta. Cukup terjangkau, bukan? Sementara itu, kuliah biaya per tahunnya juga relatif lebih terjangkau dibandingkan Indonesia. Program studi atau jurusan yang ditawarkan pun bervariasi, mulai dari program sosial, sains, teknik, teknologi, dan sebagainya. Anda bisa langsung mengecek situs resmi kampus-kampus yang Anda idamkan untuk mengetahui program pendidikan apa yang ditawarkan serta biaya kuliah per semester yang ditarik oleh pihak universitas. Sebagai gambaran, berikut ini informasi perkiraan biaya kuliah dan hidup di India. Nama Perguruan Tinggi Kisaran Biaya Kuliah Banaras Hindu University Bachelor of Fine Arts INR 471 Bachelor of Law INR 600 Bachelor of Pharmacy INR Bachelor of Physical Education INR Bachelor of Commerce INR 600 Bachelor of Dental Science INR Jawaharlal Nehru University Doktor Hubungan Internasional USD 100 Osmania University Applied Geochemistry INR Astronomy INR Botany INR Chemistry INR Genetics INR Geology INR Geography INR Geophysics INR Mathematics INR Hyderabad Central University HCU INR M. A. INR M. Tech INR B. E./B. Tech INR lakh Informasi biaya kuliah di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk situs resmi kampus yang bersangkutan. Perlu Anda catat bahwa biaya kuliah tersebut tidak mengikat dan dapat berubah sewaktu-waktu. Sebagai perbandingan, tahun lalu, kisaran biaya studi di Jawaharlal Nehru University USD 600 sampai USD 750 kurs 1 USD = sedangkan kisaran biaya di Banaras Hindu University INR per semester. Selain menggunakan biaya pribadi, untuk berkuliah di India Anda juga bisa memanfaatkan beasiswa yang disediakan oleh pemerintah India melalui program General Scholarship Scheme GSS-Indian Council for Cultural Relations ICCR. Beasiswa ini berlaku untuk jenjang Bachelor, Master, dan PhD. Permohonan untuk beasiswa tersebut dibuka setiap tahun pada bulan November sampai Desember dan berakhir pada akhir bulan Januari tahun berikutnya. Biasanya, pengajuan beasiswa diserahkan ke Kedutaan Besar India yang ada di Jakarta, bukan secara langsung ke ICCR atau universitas yang hendak Anda tuju. Dalam beasiswa tersebut, pemerintah India akan memberi tunjangan hidup, hibah kontingen, biaya akomodasi, biaya kuliah dan sebagainya, termasuk biaya pengobatan medis dan study tour bagi siswa yang terpilih memperoleh beasiswa. Akan tetapi, pemerintah India tak menanggung biaya penerbangan dari dan ke India dan beban bahan kimia laboratorium untuk mahasiswa jurusan Ilmu Pengetahuan Alam IPA. Beasiswa juga tidak diberikan untuk MBBS, BDS, keperawatan, dan program lainnya yang berhubungan dengan obat-obatan. Syarat Permohonan Beasiswa Kuliah di India IPK minimal 2,75 pada jenjang studi terakhir yang telah diselesaikan. Pemeriksaan di sekolah atau universitas yang dituju. Silabus dari ujian kualifikasi terakhir marksheet/transkrip akademik. Sertifikat atau salinan semua dokumen yang dibutuhkan dengan terjemahan dalam Bahasa Inggris. Lulus English Proficiency Test yang akan dilakukan oleh pihak kedutaan. Untuk siswa yang mendaftar pada program kursus/postdoctoral doktor atau arsitektur, sinopsis yang diusulkan mencakup daerah penelitian. Sertifikat kesehatan, seperti yang ditentukan dalam Lampiran-2 dari Formulir Permohonan. Daftar riwayat hidup dalam Bahasa Inggris HP dan email diperlukan. Sertifikat kursus Bahasa Inggris dengan skor TOEFL minimal 500. Surat rekomendasi dari sekolah/universitas/kantor asal atau yang sebelumnya. Jika semua dokumen persyaratan telah dilengkapi, kini saatnya Anda mengetahui kisaran biaya hidup di India. Anda perlu memperhitungkan budget yang diperlukan agar dapat menjalani studi dengan lancar dan tenang di India. Lalu, berapa kisaran biaya hidup di India untuk saat ini? Biaya Hidup di India Komponen Kisaran Biaya Tempat Tinggal Asrama Kampus per semester Apartemen 3 kamar pusat kota Apartemen 3 kamar luar pusat kota Apartemen 1 kamar pusat kota Apartemen 1 kamar luar pusat kota Telepon Rp170 per menit Internet per bulan Makanan telur, susu, beras, roti, daging ayam per bulan Kebutuhan Rumah Tangga per bulan Makan per bulan Transportasi Kereta api Taksi per km Informasi biaya hidup di India tersebut kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk bocoran sejumlah mahasiswa yang pernah mengenyam pendidikan di Negeri Sungai Gangga. Namun, perlu Anda ketahui bahwa biaya tersebut hanya kisaran dan dapat berubah sewaktu-waktu. Gaya hidup juga dapat memengaruhi besaran biaya yang perlu Anda keluarkan selama tinggal di India. Demikian kami sampaikan informasi tentang Perkiraan Biaya Kuliah di India, semoga bermanfaat.
Untukdapat masuk ke negara tujuan, kamu membutuhkan visa dan paspor. Photocopy akte kelahiran dan pasport; Kita biasa mengenalnya toefl dan ielts. Salah satu syarat kuliah di luar negeri adalah sertifikat bahasa inggris. Sertifikat bahasa inggris pun ada dua. Setelah diterima kuliah luar negeri, kamu harus menyiapkan paspor dan visa.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kuliah ke luar negeri merupakan impian saya semenjak kuliah S1 di UNS Solo. Sejak lulus kuliah tahun 2003 saya sering mencari informasi beasiswa s2 ke luar negeri melalui internet atau menanyakan langsung teman-teman yang pernah kuliah di luar negeri. Saya menyadari kuliah ke luar negeri lewat jalur beasiswa bukanlah perkara mudahk karena dari tahun ke tahun peminatnya semakin meningkat sehingga persaingan amat kompetitif. Karena itu, sebelum mencoba mendaftar saya mempersiapkan diridengan berusaha melengkapi persyaratan yang akan diperlukan terutama persyaratan administratif dan kemampuan bahasa Inggeris karena hampir semua beasiswa luar negeri mensyaratkan kemampuan bahasa Inggeris atau menyertakan sertifikatToefl minimal 500 atau 550. Karena untuk melengkapi persyaratan tidak mudah, maka saya belum berani mencoba tiga tahun menjadi PNS yang ditugaskan di MAN Leuwiliang, Kab. Bogor sebagai guru Ekonomi/AKuntansi tahun 2008 saya memberanikan diri mendaftarbeasiswa ke berbagai negara namun, setelah tiga kali mencoba saya tetap gagal. Ketiga program beasiswa yang saya ikuti sebanarnya persyaratannya mudah dan bukan program pavorit. Awalnya saya mengirabeasiswa yang tidak mensyaratkan nilai toefldan bukan negara maju akan lebih mudah meraihnya tapi ternyata sulit juga. Pada tahun 2011 saya mulai melirik beasiswa India. Meski jatah beasiswa hanya 20 orang untuk jenjang S1, S2 dan S3 dan mensyaratkan nilai TOEFL 500 saya mencoba mengikuti tes bahasa Inggeris dan wawancara, sebulan kemudian saya dinyatakan lulus tahap pertama. Kemudian berkas saya dikirim ke lembaga pemberi beasiswa, ICCR Indian Commission for Cultural Relation New Delhi bersama pelamar yang lulus dari seluruh Indonesia. Empat bulan kemudian saya dinyatakan lulus tahap ke dua. Saya diterima di University of Mysore, Program Master of Commerce Sebenarnya saya kurang yakin bisa lulus karena pesaingnya cukup banyak terutama dari kalangan dosen universitas negeri, peneliti, pegawai perusahaan dan guru sekolah elit sedangkan saya hanya seorang guru madrasah aliyah dipelosok. Namun, mungkin Allah memiliki kehendak lain sehingga saya termasuk diantara 20 orang yang lulus dan saya satu-satunya guru. Semenjak memulai kuliah di University of Mysore, saya mendapatkan banyak pengalaman berharga berkaitan dengan budaya dan kebijakan pendidikan India. Meski Mysore bukanlah kota besar seperti New Delhi atau Bangalore, namun suasana kota tersebut sudah mencerminkan suasana internasional sebab banyak sekali pelajar dari berbagai negara datang. Mereka tidak hanya belajar di universitas tapi juga belajar kesenian, budaya dan yoga di lembaga-lembaga lainnya. Sejarah Mysore sebagai salah pusat kerajaan di India selatan menjadi daya tarik. Begitupula tempat-tempat bersejarah dan tempat-tempat wisata mendukung hal tersebut. Yang tak kalah penting adalah hawa kota mysore yang sejuk dan beriklim tropis membuat hampir semua mahasiswa asing bisa beradaptasi karena cuacatidak kontras antara musim dingin dengan musim panas. Satu semester kuliah di India saya merasakan keunikan dan penuh tantangan. India sebagai negara berkembang memiliki masalah yang kompleks tapi saat ini sedang mengalami perkembangan yang pesat terutama dibidang ekonomi dan teknologi informasi. Dengan penduduk yang berjumlah lima kali dari Indonesia atau lebih 1, 2 milyar dan wilayah hampir dua kali lipat Indonesia, pemerintah India mampu mengelola pendidikannya sedemikian rupa sehingga bisa dinikmati ratusan juta warganya. Meski 1/3 penduduknya miskin, di India kesempatan kuliah dari S1, S2 dan S3 amat mudah karena pemerintah memberikan subsidi yang besar bagi warganya sehingga biaya pendidikan terjangkau. Makanya tidak aneh, di India lulusan master terutama bidang teknik dan IT jumlahnya pulahan ribu tiap tahunnya. Begitupula mudah ditemukan pula orang yang menyandang gelar Doktor. Meski bangunan kampus kampus India sederhana dan biayanya terjangkau, uniknya pembelajarannya menggunakan bahasa Inggeris dengan kurikulum standard Internasional terutama mengacu ke sistem Inggeris. Namun, terkadang metode pembelajaran amat jadul’ karena pembelajaran tidak inovatif. Contoh kecil, setiap tugas harus ditulis tangan, begitu pula masih banyak kelas-kelas menggunakan kapur tulis dan penggunaan media masih jarang meski peralatan tersedia. Perkuliahan amat padat, Pengalaman saya tatap muka setiap mata kuliah dilaksanakan tiga kali dalam setiap minggunya. Sehingga perkuliahan harus dilksanakan lima hari penuh dalam satu minggu. Bahkan rekan saya di college yang lain ada yang harus mengikuti perkuliah selama enam hari dalam seminggu. Keunikan dalam ujian pun saya temukan. DI India kita harus terbiasa menjawab soal ujian panjang lebar tergantung berapa bobot nilai setiap soalnya. Pengalaman saya pada ujian semester kemarin, setiap mahasiswa diberikan satu buku jawaban soal yang berisi 36 halaman. Padahal soal hanya 5 soal tentang pengertian/konsep dasar, 5 soal uraian dan 1 soal studi kasus yang harus diselesaikan 2 jam. Namun, ditengah kejadulannya’ kuliah di India bisa juga mengasyikan karena harga buku lebih murah dianding dengan negara lainnya terutama yang berbahasa Inggeris terbitan penerbit amerika atau eropa karena buku-buku tersebut dicetak di India atas licensi penerbit tersebut. Pengalaman saya, jika buku teks harganya bisa 1/3 atau kurang dari harga yang di beli di Indonesia. Keasyikan lainnya, biaya riset terutama bagi mahasiswa S3 tersedia luas namun sayangnya itu khusus warga India. Satu poin lagi, banyak dosen-dosen India yang go internasional’ menjadi dosen tamu diberbagai kampus di Negara-negara maju padahal mereka mayoritas adalah lulusan local. DI Mysore University sendiri hampir semua dosen mengenyam pendidikan S1,S2 dan S3 di kampus tersebut namun banyak diantara mereka manggung’ di luar India minimal presentasi hasil penelitian mereka di forum internasional. Keunikan India karena beragamnya suku, agama, budaya dan kondisi sosial ekonomi India, menjadi daya tarik mahasiswa asing untuk belajar ke India. Puluhan ribu mahasiswa asing datang dari lebih 100 negara. Umumnya mereka berasal dari Iran, Cina, Arab, Afrika, bekas pecahan uni soviet, Asean dan negara-negara maju meski jumlahnya tidak dominan. Namun sayangnya jumlah mahasiswa Indonesia amat langka’ dibanding dengan negara lain termasuk dengan Negara maju seperti Amerika. Saya tidak tahu kenapa mahasiswa Indonesia tidak tertarik belajar ke India. Bahkan, saya temukan mahasiswa Indonesia yang sedikit itu saja seringnya mengeluh’ karena mereka tidak tahan dengan kondisi india baik sistemnya maupun masyarakatnya. Ini India, teman! Kata rekan-rekan mahasiswa asing. Apapun kondisi masyarakat India, saya berharap bisa menambah wawasan dan pergaulan global meskipun nantinya saya aplikasikan dalam konteks lokal yaitu, sekolah tempat saya mengajar yang ada di daerah pedesaan. Saya yakin pola pendidikan atau kebijakan lainnya di India lebih mudah diterapkan karena kondisinya hampir sama dengan negara kita. Berbeda jika saya belajar dinegara maju. Saya yakin setelah lulus saya akan kebingungan menerapkan ilmu yang saya dapatkan karena konteks masyarakat dan kondisi negaranya amat berbeda. Saya tidak ingin seperti banyak teman-teman yang semakin asing dan bingung setelah pulang kampung kuliah. Jika anda suka tantangan, belajarlah ke India. Lihat Pendidikan Selengkapnya
Saatmenjalani kuliah S1, sebagian orang mungkin sudah memiliki planning mengenai apa yang akan dilakukan setelah lulus. Namun tak sedikit juga yang memilih go with the flow alias ‘lihat saja bagaimana nanti’, sehingga terciptalah dilema antara melanjutkan pendidikan hingga S2, atau langsung melamar kerja. Bagi kamu yang memang telah berencana untuk meraih gelar
- Kini, mata uang nasional mulai menggantikan dolar AS dalam berbagai transaksi internasional. Tentu, berpalingnya sejumlah negara dari dolar AS disinyalir diawali oleh sanksi AS kepada Rusia dan beberapa negara tersebut pun mencari mata uang alternatif selain dolar AS, contohnya Rusia, Brasil, China dan India. Demikian diungkapkan Kaprodi Ekonomi Pembangunan Fakultas Bisnis dan Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta FBE UAJY Y. Sri Susilo saat membuka kuliah umum di kampusnya, Senin 5/6/2023. Baca juga Kuliah Umum di UAJY Bahas Pembayaran Digital dan Rupiah Digital "Jadi, sejumlah negara mulai meninggalkan dolar AS sebagai mata uang dalam transaksi internasional," ujarnya dalam keterangan Susilo berharap dengan adanya kuliah umum ini peserta akan memperoleh tambahan wawasan dan pengetahuan dari pihak di luar kampus. Adapun kuliah umum yang mengangkat topik “Dedolarisasi Paradigma & Aksi” itu menghadirkan narasumber Bhima Yudhistira Adinegara Direktur Ekesekutif CELIOS/Center of Economic and Law Studies. "Dedolarisasi adalah upaya mengganti dominasi Dollar AS dalam transaksi perdagangan internasional, investasi asing hingga kurs acuan dalam kebijakan anggaran di suatu negara," terang Bhima. Manfaat dedolarisasi Bhima juga menjelaskan manfaat dedolarisasi ialah 1. Mengurangi fluktuasi nilai tukar.
Simakselengkapnya di sini. - BACA JUGA: MUI Mengeluarkan Fatwa Haram Vaksin Covid-19 asal India. Menurutnya, syarat vaksin booster untuk bisa masuk mal dinilai merepotkan. 1; 2 > Kisah Putri Buruh Bangunan Dapat Kuliah Gratis dan Jadi Guru PNS . 04 Agustus 2022 19:30 .
Sumber Shutterstock FotoRamai di Twitter dan sedang viral anggapan bahwa nama besar kampus akan menentukan jabatan karier yang akan diperoleh kelak. Bahwa alumni kampus-kampus top Indonesia akan berpeluang menjadi pejabat-pejabat di negeri ini. Tidak salah, namun harus dilihat kompetensi yang bisa dimungkiri bahwa untuk menembus kampus-kampus top di Indonesia memang tidak mudah. Namun bukan berarti setiap alumni dari kampus-kampus "gurem" tidak punya potensi jadi bibit unggul calon pemimpin di masa ini, ada istilah pintar saja tidak cukup. Untuk menjadi pemimpin. Perusahaan-perusahaan top dunia, malahan melihat negara tempat belajar sebagai garansi untuk mendapatkan pekerjaan. Misalnya perusahaan-perusahaan startup besar kebanyakan merekrut alumni-alumni dari kampus-kampus untuk melamar jadi pengajar di kampus-kampus luar negeri, maka syarat yang disertakan salah satunya berasal dari kampus-kampus terkemuka kelas dunia. Contoh kecil saja, Universitas Brunei Darusallam secara reguler merekrut dosen skala profesor dan atau doktor dengan catatan dari kampus-kampus terkemuka di dunia. Banyak orang Indonesia yang bisa direkrut. Tapi rata-rata tamatan dari Amerika dan juga Eropa atau orang Indonesia yang tamatan kampus-kampus Brunei . Sehingga keliru jika hanya menjadikan nama kampus dalam negeri sebagai garansi untuk memperoleh pekerjaan untuk bekerja skala saat-saat mahasiswa Indonesia sedang membanggakan almamater identik dengan pejabat dan orang penting di BUMN dalam negeri, lain lagi orientasi dan obsesi mahasiswa-mahasiswa India. Mereka berlomba-lomba mengincar Amerika sebagai tujuan dalam berkarier. Bukan rahasia lagi jika perusahaan-perusahaan startup skala dunia di Silikon Veley, CEO-nya kebanyakan dipegang oleh orang India. com-Ilustrasi Lulus Kuliah Foto ShutterstockAda satu fenomena di India, di mana ibu-ibu di sana sangat ambisius untuk memasukkan anak-anak mereka kuliah di Jurusan STEM di kampus-kampus teknik terbaik di India. Pemerintah India fokus mengembangkan kampus-kampus STEM. Sehingga sedari dini anak-anak India berfokus untuk mempelajari matematika dan teknologi. Kampus-kampus India terbilang diakui dan berkelas untuk jurusan IT. Kampus-kampus India bahkan terlihat kusam dibandingkan kampus-kampus Indonesia. Namun, pengelolaannya mirip-mirip kampus Eropa, hanya saja biaya kuliah di India sangat murah. Untuk kuliah master atau S2 bahkan ada yang hanya Rp 6 juta untuk satu tahun. Biaya hidupnya pun sangat murah di India. Tidak heran jika banyak mahasiswa asing yang membanjiri India. Sementara biaya kuliah S1 untuk mahasiswa lokal jauh lebih murah lagi. Sedangkan untuk doktor di Kampus Jawaharlal Nehru, mahasiswa Internasional hanya membayar Rp 1,4 juta untuk satu semester menurut data tahun 2021 .Itu adalah biaya mandiri yang ditetapkan kampus untuk mahasiswa internasional. Sedangkan untuk biaya hidup sudah termasuk segala biaya hanya di kisaran 500 ribu per bulan. Mungkin tidak bisa dipukul rata tapi secara keseluruhan biaya kuliah di India termasuk yang paling murah di murah meriah, namun garansi nama besar kampus India diakui di luar negeri terutama untuk yang bidang-bidang IT. Sehingga menjadi tamatan kampus India mungkin sudah saatnya jadi pertimbangan. Ilustrasi mahasiswa China di luar negeri. Foto PR Image Factory/ShutterstockKuliah master dan doktor dengan biaya yang sangat murah memungkinkan memilih India jika punya sedikit uang namun ingin mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Kampus-kampus India ditata dan dikelola secara Eropa karena selama 200 tahun negara itu dijajah oleh Inggris. Sehingga mungkin pemerintah Indonesia sudah saatnya memasukkan kampus-kampus India sebagai tujuan beasiswa LPDP. Untuk apa memilih kampus-kampus bonafit dan mahal di Eropa dan Amerika sebagai tujuan yang menghabiskan dana miliaran satu awardee—jika dipakai kuliah di kampus-kampus murah namun bermutu saja—uang sebesar itu bisa menyekolahkan ratusan orang, ketimbang dipakai satu orang yang belum tentu mau pulang ke Indonesia setamatnya mereka menyelesaikan kuliah? Sampai saat ini, ada 413 awardee LPDP yang belum mau pulang ke Indonesia, pasca menyelesaikan studi. Hal ini , sangat disayangkan karena mereka dikirim kuliah untuk memajukan Indonesia seperti China dan Jepang di awal-awal tahun 70 an ketika mereka kemudian bisa alih teknologi. Mungkin saja, kalau penerima beasiswa LPDP kuliah di Negara-negara non Amerika dan Eropa mereka tidak akan betah berlama-lama dan hanya datang untuk belajar dan kuliah sehingga ketika selesai akan segera balik ke pendidikan di India dengan mutu yang tidak main-main, sudah saatnya destinasi pilihan bagi untuk mahasiswa Indonesia belajar ke sana Pemerintah India membuat biaya kuliah yang murah namun berkualitas tinggi, sehingga tidak heran kampus-kampus India tamatannya menjadi incaran perusahaan-perusahaan skala dunia. Untuk itu India boleh bangga, alumni-alumninya tidak hanya jadi pejabat BUMN skala dalam negeri namun CEO-CEO skala dunia
Meskipundibagi menjadi enam periode pendaftaran yang berbeda, Kahar menjelaskan, calon mahasiswa perguruan tinggi bisa mendaftar KIP Kuliah Merdeka 2022 mulai saat ini. Cara pendaftarannya, pertama siswa melakukan pendaftaran melalui laman Baca: Kabar Baik, Kemendikbudristek Kembali Buka Beasiswa ADik
India has traditionally been seen as a country that sends rather than receives international students, but a large number of students from elsewhere are now choosing to study in India, with the country welcoming more than 30,000 international students every year. Keen to study in India? Click on the tabs below for information about top universities in India, popular cities for students, and how to apply for a student visa. Universities in India Student Cities in India Applications, Fees & Visas With the world’s second largest population after China, and a fast-growing and influential economy, it’s unsurprising that India’s higher education system has undergone rapid expansion over the past few decades. India now has one of the largest higher education systems in the world after China and the US – and, to an outsider, perhaps one of the most complex. There are thousands of colleges and universities in India to choose from, of many different types, sizes, specializations and origins, some state-run, others private. India’s higher education system was ranked 26th in the world in the QS Higher Education System Strength Rankings 2018, and is especially well-known for the quality of its education in engineering and technology subjects, spearheaded by the Indian Institute of Science IISc Bangalore and the prestigious Indian Institutes of Technology IITs. There are currently 23 of these, located around the country, focusing mainly on engineering, technology and science disciplines. A total of 75 top universities in India feature in the first ever QS India University Rankings, with mainly IITs in the top 10. Aside from the science and technology specialists, some of the highest-ranked comprehensive universities are the University of Hyderabad ranked seventh in India, the University of Delhi eighth, the University of Calcutta 11th and Jadavpur University 12th. Indian Institute of Technology Bombay IITB Part of the famed IIT group, the Indian Institute of Technology Bombay IITB ranks first in the India ranking and 172nd in the world, according to the QS World University Rankings 2021. Despite its specialized focus, the Indian Institute of Technology Bombay also offers courses in a selection of arts and humanities subjects. Located in the Powai neighborhood in the north-east of Mumbai formerly known as Bombay, IIT Bombay is one of India’s oldest universities, established in 1958, and caters to around 8,000 students. The Indian Institute of Technology Bombay is ranked internationally in a total of 17 subjects, with top 100 positions for computer science, several branches of engineering, materials sciences, and art and design. Indian Institute of Technology Delhi IITD Another of India’s leading specialized public institutions is the Institute of Technology Delhi, often shortened to IITD, which ranks fourth in the India rankings and 193rd in the world rankings. Classified by the government as an Institute of National Importance, the Indian Institute of Technology Delhi has a current enrolment of about 8,000 students at its 325-acre campus in the south of the city. The Indian Institute of Technology Delhi is internationally ranked for 14 subjects, performing best in the top 100 worldwide for computer science, civil and structural engineering, electrical and electronic engineering and mechanical engineering. Indian Institute of Science IISc The Indian Institute of Science IISc is a public university ranked second in the QS India University Rankings and 185th in the 2019 world rankings. It also maintains a strong presence in the QS World University Rankings by Subject, ranking among the world’s top universities in 12 subjects. Of these, it performs best among the top 150 worldwide for materials sciences, chemical engineering and electrical engineering, mechanical engineering and chemistry. Student cities in India India is without question one of the world’s most culturally diverse countries. In terms of religion, Hinduism, Islam, Christianity, Sikhism and Buddhism are all broadly practiced. And in terms of language, it’s difficult to imagine greater diversity – hundreds of dialects are used, and the 2001 census identified no less than 26 different mother tongues with more than a million speakers. As a student, you're likely to be based in one of India’s major cities – find out more below. Delhi It’s fair to say that Delhi has a reputation for being a little overwhelming. The governmental capital, New Delhi, is just one part of this sprawling metropolis the largest by area in India, and among the largest worldwide in the north of the country. However, it’s also widely agreed that exploration more than pays off. Delhi is packed with Indian culture both old and new, from 17th century mosques to the more contemporary but equally impressive Lotus Temple, and magnificent Mughal-era monuments to bustling modern-day marketplaces. Among the hundreds of colleges and universities in Delhi are the University of Delhi, Indian Institute of Technology Delhi, Jawaharlal Nehru University and Guru Gobind Singh Indraprastha University. Mumbai India’s most populous city, Mumbai formerly Bombay is located on the west coast at the site of a large natural harbor. It’s known as the country’s commercial center, and home of the Indian entertainment sector – including the world-famous Bollywood film industry. Like many of India’s major cities, Mumbai consists largely of contrasts and extremes glistening skyscrapers and ancient bazaars, stylish nightspots and grungy bars, glamorous restaurants and simple-but-delicious street food – and probably most striking for the majority of visitors, great wealth in close proximity to large slums. Whatever you’re into – architecture, clubbing, food, art, live music – Mumbai has it all, including a good selection of higher education providers. Colleges and universities in Mumbai include the University of Mumbai, Indian Institute of Technology Bombay, Veermata Jijabai Technological Institute, SNDT Women’s University, the National Institute of Industrial Engineering, Jamnalal Bajaj Institute of Management Studies and S P Jain Institute of Management and Research. Bengaluru Third most populous city Bengaluru formerly called Bangalore is the capital of the state of Karnataka, towards the south of India. It’s probably best known as the hub of India’s booming information technology sector, and its high concentration of tech companies has earned it comparisons to the US’s Silicon Valley. Culturally it may not be able to compete on the same scale as Delhi or Mumbai, but Bengaluru does have its own film industry, a vibrant live music scene from classical Indian to modern-day rock, and more than enough restaurants, bars and festivals to keep most people busy! The city also has a strong higher education sector. Universities in Bengaluru include Bangalore University, the Indian Institute of Science, the Indian Institute of Management Bangalore, and smaller research-based institutes such as the International Institute of Information Technology Bangalore and the National Centre for Biological Sciences. See the best places to study in Asia here Applying to universities in India To apply for either an undergraduate or postgraduate program in India, you could apply directly to your chosen university via the official website, well in advance of the start date for your course. Alternatively, undergraduate and postgraduate engineering, architecture or planning students can apply to selected National Institutes of Technology and other centrally funded universities using the Direct Admission of Students Abroad DASA scheme, a centralized admissions service for foreign students to apply to more than one Indian university at the same time. Under this scheme, only students who will be 25 or under at the start of their course are eligible to apply for undergraduate admission; there is no age limit for postgraduate studies. For both undergraduate and postgraduate studies, you’ll need to pay an application fee currently US$4,300 which goes towards your university’s non-refundable registration fee $300 and the tuition fees of the first semester $4,000. Foreign nationals from other South Asian Association for Regional Cooperation SAARC countries such as Pakistan or Sri Lanka are eligible for a 50% tuition waiver in the DASA scheme, provided they’ve passed the admission test in their home country – meaning they will also pay half of the application fee. Tuition fees and living costs Tuition fees vary, as Indian universities set their own fees, but you could study a degree for as little as US$3,300-7,800 a year at an Indian Institute of Technology. Living costs in India are extremely cheap compared to most other countries, with a three-course meal unlikely to cost more than the equivalent of US$10, while local transport can cost as little as 30 US cents one way. Many universities provide low-cost student accommodation, but you can also rent off-campus fairly cheaply if you’d prefer, with a one-bedroom flat in a large city such as Mumbai likely to cost about US$500 a month. It’s possible to live as a student on as little as US$4,600 a year, but you may wish to budget more depending on your lifestyle and spending habits. Student visas for India If you hold an Overseas Citizen of India OCI Card, you are able to study, work or conduct research in India without a student visa. Residents of Nepal and Bhutan can also study in India without a visa unless entering from China. However, most people planning to study in India will need to apply for a student visa and pay the appropriate fee, which varies by country. Student visas for India are issued either for the duration of your course of study or for a maximum period of five years. Visas issued for less than five years can be extended with permission from the local FRRO Foreigners Regional Registration Office. You may also alter your course of study and/or the educational institution if circumstances are deemed sufficient. You should apply for your student visa through your nearest Indian embassy find yours here or online. The essential requirements to get a student visa for India are as follows You first need an offer of admission to a recognized Indian educational institute. This may mean you first have to take an entrance exam. Student visas only permit students to change either their course or institution with specific permission from the FRRO Foreigners Regional Registration Office. As part of the visa application, the details of your course and place of study must be included. In cases where a letter of admission is not available, a provisional student visa will be issued. However, admission must be confirmed within a period of three months, otherwise the candidate will not be allowed to remain in India. Applicants must also submit supporting documentation, including a current and valid passport, with a minimum of six months validity and at least two blank pages. Applicants enrolling on a medical course of study must obtain a letter of approval, or a no objection certificate, from the Ministry of Health in India. Applicants for courses in engineering or at technical institutions in India must obtain similar authorization from the Department of Education. Student visas cannot be obtained by those already in the country on a tourist visa or any other visa type. Student visas issued for a period of 180 days or more will require the applicant to register with the local FRRO within 14 days of arrival Government rules state that all international students entering India on student visas must undergo a medical examination and obtain a medical fitness certificate. Students will also need to be tested for HIV, and admission will not be granted if results are positive. You will also be required to pay US$50 to cover medical fees, which includes insurance cover for the first year. If you’re residing in India on a student visa, you will not be allowed to work during your studies. If you want to find work in India after graduating, you’ll need to apply for an employment visa. Ask a question about studying abroad in our student forum Fast Facts Second largest national population in the world after China at billion Seventh largest country in the world Capital New Delhi Largest city by population Mumbai also called Bombay National official languages Standard Hindi and English, but individual states have additional official languages. Around 12 percent of the population can speak English. You can’t work during your studies in India. Tuition fees start at US$3,300 per year. Major religions include Hinduism, Islam, Christianity, Sikhism and Buddhism. Around percent of GDP invested in higher education The third largest higher education system in the world after the US and China Currency rupee 1 rupee = 100 paise Popular sports include cricket, field hockey, football soccer, basketball and tennis. India has its own space agency, and is planning its first manned space mission for 2021. Climate varies significantly from northern to southern India, but is generally split into three seasons hot, wet monsoon and cool. India has the largest population of vegetarians in the world. Around 100 million years ago, India was an island. Agricultural College and Research Institute, Pudukkottai India +11 Agricultural College and Research Institute, Pudukkottai, India Agricultural College and Research Institute, Pudukkottai, India Anbil Dharmalingam Agricultural College and Research Institute, Tiruchirappalli, India Agricultural College and Research Institute, Pudukkottai, India Horticultural College and Research Institute, Periyakulam, India Horticultural College and Research Institute, Periyakulam, India Horticultural College and Research Institute for Women, Tiruchirappalli, India Agricultural Engineering College and Research Institute, Tiruchirappalli, India Forest College and Research Institute, Mettupalayam, India Community Science College and Research Institute, Madurai, India School of Post Graduate Studies, Coimbatore, India Prabandh Nagar, Off Sitapur Road, Lucknow, IN, Lucknow India QS World University Rankings 1001-1200 Ramaiah Institute of Technology, Bangalore India Main campus, Lucknow India New Mehrauli Road, New Delhi, IN, New Delhi India QS World University Rankings 601-650 Recent Articles What's it like to study in London as an i… Meet Nina and Curtis, two students from the US who chose to study at the University of Roehampton in London. TopUniversities talked to Nina and Curtis about what student life in London is really like. Why LSE is ranked as one of the world’s most s… Following the release of the QS World University Rankings Sustainability 2023, LSE is ranked second in the world for the sustainable institutions indicator. We spoke to a member of the LSE Sustainability team to learn more about their sustainability-focused initiatives.