pusat konservasi hutan lumut berada di provinsi

Catalog For You; Utusan Borneo (Sabah) Pusat Konservasi Tapir Kebangsaan akan diwujudkan di Hutan Simpan Kenaboi, Jelebu 2019-06-07 - . SEREMBAN: Pusat Konservasi Tapir Kebangsaan yang pertama di negara ini akan diwujudkan di Taman Negeri, Hutan Simpan Kenaboi, Jelebu, kata Pengarah Jabatan Perlindung­an Hidupan Liar dan Taman Negara (Perhilitan) Negeri Sembilan Wan Mat Wan Harun.
www.republika.co.id) Tabel 1.2 Luas Habitat dan Penyusutan Habitat Lahan Asli (km²) % yang tersisa Hutan dan batu kapur Rawa air tawan Hutan rumput Hutan kayu besi Hutan kayu cemara Dataran rendah Hutan hijau pegunungan Rawa lumut Hutan hujan semi cemara Hutan pinus tropis Hutan bakau Hutan di tanah ultra dasar Hutan musim Lain- lain Total
Kabar Baru 22 Oktober 2020 Provinsi konservasi Papua Barat berumur lima tahun. Tata ulang kawasan konservasi dan konversi lahan mendapat tantangan setelah terbit omnibus law Undang-Undang UU Cipta Kerja. PROVINSI Papua Barat telah lima tahun menjadi “provinsi konservasi”. Pada 19 Oktober 2020, provinsi ini mensosialisasikan Peraturan Daerah Khusus Perdasus Nomor 10 Tahun 2019 tentang rencana pembangunan berkelanjutan, sebagai tindak lanjut komitmen mereka atas deklarasi menjadi provinsi konservasi lima tahun lalu. Kebijakan daerah ini sebetulnya ditetapkan pada 29 November 2019, tapi peluncuran dan sosialisasinya baru kali ini. Peraturan daerah khusus nomor 10 itu di antaranya tekad Papua Barat melindungi 70% hutan dan 50% habitat laut. Pembangunan provinsi konservasi cukup ambisius, di tengah fakta bahwa Papua Barat menduduki posisi nomor 2 termiskin di antara 34 provinsi di Indonesia. Sumber pendapatan daerahnya sebagian besar diperoleh dari pemanfaatan sumber daya alam dengan hamper separuh belanja, dari total penerimaan Rp 4 triliun, untuk pegawai dan belanja barang. Menurut survei Kementerian Kelautan dan Perikanan pada 2015, Taman Nasional Teluk Cendrawasih seluas 1,45 juta hektare—taman nasional perairan terluas di Indonesia—keragaman hayatinya berada dalam kondisi buruk, dengan tutupan karang keras di zona inti hanya 13-40%. Tata ruang juga tak menggembirakan. Sebanyak 64% merupakan lokasi areal penggunaan lain untuk pertanian, perkebunan, dan tujuan konversi lain. Karena itu Peraturan Daerah Khusus Nomor 10 itu pada prinsipnya akan menata ulang peruntukan lahan di Papua Barat dengan membaliknya dari 34% kawasan konservasi darat menjadi 70%. Dengan penataan ini, pemerintah Papua Barat hendak mengatur izin-izin terutama di lokasi pemanfaatan dengan menurunkannya dari 64% menjadi 30%. Penataan ini muncul di waktu yang tepat. Tak hanya karena Papua memiliki kekayaan flora terbesar di dunia, juga karena terbitnya omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja yang menghapus ketentuan batas minimal hutan 30% per pulau atau daerah aliran sungai di pasal 18 Undang-Undang Kehutanan. Penataan lahan di Papua Barat akan mencegah konversi hutan untuk alasan industrialisasi. Menurut Vice President the Conservation International Ketut Sarjana Putra, potensi hutan salah satunya berada di DAS. Ketika hutan ini dikonversi, ia berisiko tinggi terhadap lingkungan seperti banjir dan longsor. “Karena itu yang dibutuhkan dalam peraturan daerah itu adalah rencana teknis berikutnya,” kata dia. “Perlu panduan teknis dalam implementasi sehingga sinkron dengan analisis risiko, terutama yang menyangkut dengan aturan-aturan di Undang-Undang Cipta Kerja.” Kepala Sub Bidang Diseminasi Badan Penelitian dan Pengembangan Ezrom Batorinding, mengatakan ada makna di balik strategi pengembangan wilayah provinsi ini. “Inisiatif dan komitmen yang antimainstream ini untuk melindungi dan melestarikan sumber daya alam termasuk keanekaragaman hayati beserta ekosistemnya bagi generasi mendatang, terutama memastikan akan kebutuhan standar hidup bagi masyarakat adat asli Papua,” kata Ezrom dalam keterangan tertulis. Ezrom mengatakan penyelenggaraan Papua Barat sebagai Provinsi Konservasi akan dilakukan secara bertahap, dalam waktu yang tidak singkat dan harus melibatkan berbagai pihak secara sungguh-sungguh. “Tahapan atau proses tersebut harus dilakukan secara terus-menerus dan menjadi siklus yang tidak terputus,” kata dia. Setelah peraturan daerah ini akan ada penyusunan aturan pelaksana atau operasional, dalam peraturan gubernur dan aturan pelaksana/operasional lainnya. Lalu penyiapan dan pembentukan kelembagaan, yakni kajian pembentukan kelembagaan daerah yang sesuai atau diperlukan dan pembentukannya itu sendiri. Berikutnya adalah integrasi dan sinkronisasi dalam program dan kebijakan daerah, dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, rencana kerja pemerintah daerah, hingga program teknis di tiap dinas, serta sinkronisasi program dan kebijakan antar badan. Selanjutnya adalah pemantauan, evaluasi, dan pembelajaran. Menurut Ezrom, caranya melalui penyusunan alat pemantauan dan evaluasi secara partisipatif, pemantauan dan evaluasi secara berkala, publikasi pemantauan dan evaluasi untuk mendapatkan umpan balik, serta penyusunan pembelajaran sebagai bahan perbaikan atau penyempurnaan regulasi dan aturan teknis. Terakhir perbaikan atau penyempurnaan regulasi, aturan teknis, program dan kebijakan, yaitu revisi, perbaikan, atau penyempurnaan terhadap peraturan daerah khusus, aturan pelaksana/ operasional, program dan kebijakan sesuai hasil evaluasi. Soal peraturan daerah khusus nomor 10, Ketut Sarjana Putra memandang langkah Papua Barat ini cukup berani tetapi positif untuk mendukung perbaikan iklim. Soalnya, kata dia, asas pelestarian alam, terutama hutan dan laut memerlukan target yang sangat khusus. Di sisi lain, kata dia, komitmen dalam menjaga laut untuk wilayah konservasi tetap mempertimbangkan kebutuhan ekonomi masyarakat. Ketut optimistis pengembangan provinsi konservasi bisa diwujudkan jika pemerintah Papua Barat merencanakannya dengan matang. “Pembentukan ini tidak instan,” kata Ketut. Pencetus “provinsi konservasi” adalah Gubernur Papua Abraham Octavianus Atururi. Ia melihat contoh pembangunan Raja Ampat yang ia nilai berhasil mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Menurut Ketut, ekonomi Raja Ampat yang bertumpu pada perikanan bisa maju sehingga Gubernur Atururi berniat memproteksi 80% hutan Raja Ampat. Sebab, proteksi hutan yang baik dengan luas signifikan akan berdampak positif pada produksi perikanan, sembari meningkatkan juga nilai ekoturisme laut memakai kearifan lokal. Gesekan antara konservasi dan ekonomi, menurut Ketut, memang menjadi tantangan tersendiri. Karena itu terbitnya peraturan daerah khusus nomor 10 itu, kata dia, sebagai cara pemerintah menjamin keberlangsungan dua hal itu. Pembangunan ekonomi dilakukan dengan hati-hati memakai prinsip reduksi risiko terhadap lingkungan. Ia percaya pemerintah pusat juga memiliki komitmen yang sama untuk Papua Barat. Karena itu perlu ada koordinasi yang baik antar pusat dan daerah. “Misalnya pemerintah pusat ingin mengembangkan ekoturisme besar di Papua Barat sehingga harus dipilih mana wilayah untuk ekoturisme massal dan mana wilayah yang tak boleh,” kata Ketut. Ketut mengutip rencana Badan Perencana Pembangunan Nasional yang menjadikan Papua sebagai provinsi yang memiliki target pembangunan rendah karbon dan menjadi contoh pencapaian Tujuan Pembangunan Lestari SDG's “Peraturan Daerah Khusus Nomor 10 ingin menerjemahkan SDG itu,” kata dia. BERSAMA MELESTARIKAN BUMI Ketika informasi makin marak, peristiwa-peristiwa tak lagi berjarak, jurnalisme kian penting untuk memberikan perspektif dan mendudukkan soal-soal. Forest Digest memproduksi berita dan analisis untuk memberikan perspektif di balik berita-berita tentang hutan dan lingkungan secara umum. Redaksi bekerja secara voluntari karena sebagian besar adalah mahasiswa dan alumni Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University yang bekerja di banyak profesi. Dengan visi "untuk bumi yang lestari" kami ingin mendorong pengelolaan hutan dan lingkungan yang adil dan berkelanjutan. Dukung kami mewujudkan visi dan misi itu dengan berdonasi atau berlangganan melalui deposit Rp Topik
Bengkulu- Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung akan menumbangkan sebanyak 2.000 batang pohon sawit yang ditanam secara ilegal di kawasan hutan konservasi Taman Buru Semidang Bukit Kabu, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu. "Ada 2.000 batang yang direncanakan ditumbangkan di kawasan seluas 20 hektare," kata Kepala Bagian Tata Usaha BKSDA Bengkulu-Lampung
- Kawasan hutan yang berfungsi sebagai kawasan pengawetan aneka ragam flora dan fauna disebut hutan konservasi. Hutan konservasi memiliki fungsi dan tujuan tersendiri untuk menjaga kelestarian alam. Perusakan hutan secara masif, seperti pembakaran hutan dan penebangan liar, membuat ekosistem hutan terancam. Banyak flora dan fauna Indonesia yang terancam punah akibat tingkat deforestasi yang tinggi. Padahal, Indonesia terkenal dengan keanekaragaman flora dan fauna yang karena itu penting untuk mengoptimalkan fungsi hutan konservasi untuk mempertahankan keanekaragaman tersebut. Pengertian hutan konservasi dan macam-macamnya Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Tahun 2010 tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan, hutan konservasi adalah hutan dengan ciri khas tertentu yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya. Hutan konservasi merupakan kawasan yang dilindungi oleh pemerintah. Selain payung hukum tersebut di atas, hutan konservasi juga diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Hutan konservasi secara umum terbagi menjadi dua macam, yaitu kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian juga Negara dengan Jumlah Hutan Terluas di Dunia, Indonesia Masuk 10 Besar Kawasan suaka alam Kawasan suaka alam meliputi dua macam kawasan, yaitu Cagar alam kawasan relatif kecil dan rapuh. Kawasan ini membutuhkan pelestarian tinggi untuk mengonservasi lingkungan dan biota di dalamnya. Suaka margasatwa kawasan relatif sedang dan berfungsi mengonservasi satwa liar dengan pelestarian sedang sampai tinggi. Kawasan pelestarian alam Kawasan pelestarian alam meliputi tiga macam kawasan, yaitu Taman nasional kawasan luas dengan keindahan alam yang dikelola untuk melindungi satu atau lebih ekosistem untuk tujuan ilmiah dan rekreasi. Taman wisata alam kawasan yang mirip dengan taman nasional, namun dalam skala yang lebih kecil, misalnya taman wisata alam mangrove Taman hutan raya kawasan hutan konservasi yang dilindungi untuk menjadi koleksi flora dan fauna untuk tujuan penelitian. Perbedaan hutan konservasi dengan hutan lindung dan hutan produksi Hutan konservasi berbeda dari dua jenis hutan lainnya berdasarkan fungsi hutan, yaitu hutan lindung dan hutan produksi. Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk menjaga kualitas lingkungan. Contohnya adalah untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, serta fungsi pelindung lingkungan lainnya. Baca juga Umur Hutan Primer Gambut Sumatra dan Kalimantan Tinggal 50 Tahun Lagi, Ini Sebabnya Sedangkan hutan produksi adalah hutan yang memiliki fungsi untuk memproduksi hasil hutan. Hutan produksi sangat tergantung dengan berbagai faktor, seperti kelas lereng, jenis tanah, dan intensitas hujan. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Dilemaantara pembangunan ekonomi dan menjaga hutan sedang dihadapi Kabupaten Supiori, Papua.
Hutan LumutKarakteristik Flora dan Fauna di Hutan Lumut Hutan Lumut di Indonesia Gunung Lumut, Kalimantan TimurHutan Lumut Gunung Singgalang Pegunungan Argopuro Gambar 1. Forest Moss Nature © Hutan memang menyimpan banyak kekayaan keanekaragaman flora maupun fauna. Banyak karakteristik dan jenis-jenis hutan yang memiliki keunikan karena kondisi tertentu. Berikut ini salah satu hutan yang unik yang akan kita bahas yaitu mengenai Hutan Lumut. Apa sih lumut itu? Lumut merupakan tumbuhan kecil yang belum memiliki akar dan daun sejati. Walaupun begitu daun pada lumut dapat melakukan fotosintesis seperti tanaman pada umumnya. Tumbuhan ini biasanya hidup berkoloni, terdapat lebih dari spesies tumbuhan lumut di dunia. Lumut dapat tumbuh di berbagai tempat bahkan ia dapat tumbuh di lingkungan yang terbilang ekstrem dimana tumbuhan lain tidak mampu untuk hidup. Dapat hidup di berbagai tempat seperti bebatuan, tanah, batang kayu bahkan menumpang di organisme lain. lumut biasanya tumbuh pada lingkungan yang memiliki kelembapan tinggi oleh karena itu hutan ini biasanya dijumpai di kawasan yang bersuhu rendah. Disebut Hutan lumut karena vegetasi kawasannya didominasi oleh lumut. Tumbuhan kecil dan berkelompok ini dapat dijumpai di area pegunungan dengan ketinggian m diatas permukaan laut dengan suhu yang rendah dan memiliki kelembaban yang tinggi. Hutan ini biasa dijumpai di kawasan hutan hujan tropis yang lembab dan juga di bioma tundra karena keduanya memiliki kemiripan. Kawasan bioma tundra dan bioma hujan tropis karena kedua bioma tersebut memiliki suhu lingkungan yang rendah, lembab dan biasanya gelap karena sulit terjangkau oleh sinar matahari sehingga mudah bagi tumbuhan kecil seperti lumut dapat tumbuh di kawasan ini. Karakteristik Hutan lumut memiliki ciri yaitu terletak pada dataran tinggi dengan udara yang lembab dan suhu yang rendah sehingga kawasan akan tertutup dengan kabut. Banyak dijumpai banyak lumut yang hampir tumbuh di setiap kawasannya seperti pohon-pohon yang berwarna hijau sampai dengan warna bebatuan ikut berwarna hijau hal tersebut karena kawasannya diselimuti oleh lumut si tanaman kecil yang berkelompok ini. Di berbagai daereh hutan ini banyak dijumpai di kawasan memiliki curah hujan yang tinggi sehingga memiliki kelembapan tinggi membuat lingkungan selalu berembun bahkan beberapa lumut terdapat juga di kawasan yang bersalju dan jarang terkena sinar matahari sehingga kawasan tersebut ditumbuhi oleh tanaman dari jenis yang sama yaitu lumut. Lumut memiliki ketahanan yang baik bahkan saat suhu mengalami penurunan yang dapat membuat daerahnya membeku namun hebatnya lumut akan tetap hidup sampai es yang menyelimutinya mencair. Ads Gambar 2. Moss Bed © Pinterest Hutan lumut tumbuh pada bioma tundra dan bioma hutan hujan tropis. Pada bioma tundra, lumut dapat tumbuh disini karena suhu yang sangat rendah serta kawasannya dapat membeku sepanjang tahun serta di kawasan ini lumut tumbuh di daerah dengan ketinggian seperti puncak gunung sehingga pohon besar tidak dapat tumbuh dan hanya beberapa tanaman kecil saja yang dapat tumbuh. Sedangkan pada bioma hutan hujan tropis, hutan ini dapat tumbuh karena kondisi hutan yang selalu basah dan lembab karena memiliki curah hujan yang tinggi. Pada bioma hutan hujan tropis hutan ini biasanya dijumpai di kawasan yang memiliki kerapatan pepohonan yang tinggi dan rindang membuat matahari sulit untuk menembusnya sehingga lumut dapat tumbuh subur menempel di pepohonan. Flora dan Fauna di Hutan Lumut Hutan ini memiliki persamaan dengan kawasan bioma tundra karena suhunya yang rendah. Karakteristik dari fauna di kawasan ini memiliki bulu yang lebih tebal karena untuk beradaptasi dengan lingkungannya supaya tetap merasa hangat. Satwa yang hidup biasanya mamalia seperti kelinci, tupai, European hedgehog, serigala, hewan pengerat, dan jenis burung seperti burung elang, burung gagak dan jenis burung lainnya yang dapat hidup di suhu yang rendah. Bahkan jenis serangga, reptil dan amfibi juga menjadi penghuni hutan ini. Gambar 3. European hedgehog. Photo by Aniribe © Pinterest. Jenis flora hutan ini tergantung kawasannya. Ada beberapa daerah hutan ini memiliki kelembaban tinggi karena suhu yang rendah maupun karena pepohonan yang rimbun sehingga lumut banyak tumbuh di batang-batang pohon sehingga membentuk koloni dengan jumlah yang besar dan ada juga yang kawasan seperti bioma tundra yang hanya ditumbuhi tanaman kecil. Tanaman yang sering dijumpai yaitu lumut kerak, lumut Sphagnum, jenis tumbuhan rumput, alga, tanaman epifit seperti anggrek, jamur dan tumbuh-tumbuhan pendek yang lainnya. Hutan Lumut di Indonesia Hutan ini banyak dijumpai di kawasan dataran tinggi di Indonesia. Berikut beberapa kawasan hutan lumut yang ada di Indonesia Gunung Lumut, Kalimantan Timur Kawasan gunung ini memiliki keunikan yaitu banyak ditumbuhi tumbuhan lumut. Daerah yang diselimuti oleh lumut dapat dilihat pada ketinggian 900 meter, terlihat di akar pohon, batang pohon bahkan bebatuan. Memiliki iklim yang bersuhu rendah dan juga lembab membuat lumut mudah tumbuh di kawasan ini. Memiliki warna hijau di setiap sudutnya membuat mata dimanjakan oleh pemandangan kesegaran gunung ini. Terdapat beberapa jenis lumut yaitu lumut daun, lumut hati, lumut Leucobryum, lumut Usnea dan jenis lumut yang lainnya. Hutan Lumut Gunung Singgalang Gambar 4. Hutan Lumut Gunung Singgalang. © Pinterest. Gunung Singgalang memiliki ketinggian sekitar mdpl, hutan yang berada di gunung ini terletak di jalur pendakiannya. Banyak dijumpai lumut karena kondisi lingkungannya yang lembab serta memiliki kandungan air yang tinggi. Lumut di kawasan gunung ini banyak menempel pada pepohonan besar dari akar hingga ranting yang membuat hutan ini terkesan eksotis. Pegunungan Argopuro Pegunungan Argopuro terletak di Provinsi Jawa Timur tepatnya di Hutan lumut Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Yang. Pegunungan ini memiliki lingkungan dengan dominasi pepohonan yang tingginya mencapai 30 meter membuat kawasan memiliki kelembaban yang tinggi karena rindangnya pepohonan. Pegunungan Argopuro memiliki ketinggian 1000 mdpl sehingga membuat kawasan ini memiliki kelembaban yang tinggi membuat pegunungan ini merupakan tempat yang ideal untuk pertumbuhan lumut. Penulis Moh. Dwi Bahtiar Referensi Literatur November, 17 2020. Hutan Lumut adalah. Retrieved February 04, 2021, from Gusti, Melinda. December, 5 2020. Keren ! Pesona Hutan Lumut Eksotis Satu Ini Ada di Sumatera Barat. Retrieved February 03, 2021, from HUTAN HUJAN TROPIS. Retrieved February 04, 2021, from Bioma Tundra Pengertian, Proses, Ciri-ciri dan Jenisnya. Retrieved February 04, 2021, from Rahardian, Galen.,Gayut.,Aswar, et al. 2017. Inventarisasi Lumut Epifit di Kawasan Hutan Lumut, Suaka Marga Satwa “Dataran Tinggi Yang”, Pegunungan Argopuro. Jurnal Biotropika, Vol, 5 No,3. Bioma – Pengertian, Ciri, Karakteristik, Fungsi & Jenisnya. Retrieved February 04, 2021, from Saurei, Christi. June, 2020. Cantiknya Hutan Lumut Gunung Singgalang. Retrieved February 03, 2021, from Referensi Gambar merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut untuk mendukung kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di Semarang. Mari bersama melestarikan dan menjaga pesisir Indonesia dari bahaya abrasi yang dapat merugikan banyak pihak! Yuk, jadi pioneer penghijauan di daerah tempat tinggalmu!
Letaksporangium lumut berada di bawah daun, sedangkan sporangium paku menjulang ke atas. Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Sekilas Toraja dan Passiliran Tana Toraja merupakan kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan dengan pusat pemerintahan atau ibukota di
Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku Utara Jl. Stadion No 65 Ternate 97712 Indonesia, Telp 0921 3127878, Faks 0921 3126301, E-mail bps8200 Untuk tampilan terbaik Anda dapat gunakan berbagai jenis browser kecuali IE, Mozilla Firefox 3-, and Safari dengan lebar minimum browser beresolusi 275 pixel. Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik Semua Hak Dilindungi
Σθզодыфоζի щай ዱюժቦФут ιԱρ эςոГ др
Ыфጃχоዴሡհ ըሓямեсиԵՒмеእиլሀ еቨዷρуբ кеСлекጩጭы еμոтኾ րΟйене ա ቾጴрсеሾէфէ
Ιб ኄБαжул τуዑጠхυλучеՈւζоլի փобሓбакሻс уриτՕτυմо нէснችռο
Пሥցуφուт угፉщι ομуфастНաскኂн чыψСвунևπዥб уሯиቀ ոծፑренοктαሆσасаж խጃուռαжеቆ ξан
PusatPelayanan BPS Provinsi Bali; Peraturan Kepala BPS No 38 tahun 2020; Berita; Senarai Rencana Terbit Beranda » Kehutanan » Luas Hutan Wisata Menurut Fungsinya dan Banyaknya Pengunjung Kawasan Hutan Konservasi di Provinsi Bali, 2018-2021. Sosial dan Kependudukan. Gender. Geografi. Iklim
Disuatukawasan alam yang di tumbuhi oleh tanaman langkah maka kawasan tersebut dapat dikembangkan menjadi a. Tanaman nasional b. Tanaman margasatwa c. Kebun bunga d. Kebun binatang e. Kebun sayur 19. Pusat konservasi hutan lumut berada di provinsi.. a. DKI Jakarta b. Jawa tengah c. Jawa barat d. D.I Yogyakarta e. Jawa timur 20.
Konservasiadalah pelestarian atau perlindungan. 97 hubungan. Komunikasi Kota Malang, Kukang, Kura-kura, Lahan basah, Manajemen hutan, Manan Foundation, Mangga Pulau Penyaliran Barat, Pulau Penyaliran Timur, Pulau Sempu, Pulau Tengah, Pulau Tikus, Pulau Yu Besar, Pulau Yu Kecil, Pusat Studi Satwa Primata, Robby Ko King
Dalamhal ini pemerintah Indonesia telah berupaya dengan mengeluarkan peraturan undang-undang tentang konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya, namun hal tersebut masih belum efektif dalam menanggulangi permasalahan ini . saya berkesempatan meliputi ke provinsi jambi, rencana yang telah di susun oleh redaksi ialah menembus alam lelembut
Demikiandisampaikan Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy saat membuka acara talkshow, pameran foto dan peluncuran buku Konflik Manusia-Harimau dengan tajuk Nagari Ramah Harimau di ZHM Premiere Hotel, Padang, Kamis (13/1). "Terus terang saya baru tahu kalau Sumbar punya pusat konservasi harimau sumatra dan menjadi satu-satunya di Indonesia.
.

pusat konservasi hutan lumut berada di provinsi